Dokter penyelemat yang hidupnya dihutan untuk membantu masyarakat Tabanan Bali. |
Suararealitas.com, Bali – Berawal dari info abang ipar Ketua Dewan Penasehat MIO DPW Bali yang sedang sakit dan tidak bisa jalan, serta sesak nafas. Beliau mondok dikebun miliknya di Dusun Kaciana Gunung Salak, yang melewati Desa Sembung Tabanan Bali, pada pukul 13.00 WITA. Segenap Keluarga Jro I Made Supatra Karang tergopoh-gopoh berangkat dari Kuta untuk evakuasi dan pertolongan pertama kerumah sakit terdekat. Rabu (17/11/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Memasuki wilayah Gunung Salak, tiba-tiba berpapasan dengan sebuah mobil mewah yang tidak mau mengalah dijalan setapak tersebut.
Bram Sitenggang dalam keterangannya mengatakan, kondisi jalannya sangat licin, dan berlubang, kemudian pengemudi yang membawa korban yang membutuhkan pertolongan mencoba untuk mengalah, serta masuk kekanan jalan, yang ternyata berlumpur, dan licin. Akhirnya mobilpun terperosok, semakin mencoba untuk keluar, lama kelamaan makin terpuruk situasinya, sementara disebelah kanan belakang mobil ada saluran got atau parit yang cukup dalam.
Tidak lama kemudian, persis disebelah kanan mobil, lewatlah sebuah kendaraan sepeda motor, yang dikendarai seorang ibu dan anak yang sedang membawa rumput. Setelah selesai mengasi pakan sapinya, ibu-ibu tersebut dengan sigap langsung turun tangan, ikut mendorong mobil tanpa diminta uluran tangan.
“Usaha kami untuk keluar dari lumpur tersebut sangat sia-sia, tidak lama kemudian lewat sebelah mobil “Odong” istilah pemilik mobil tersebut yang mencoba untuk ikut membantu mendorong mobil yang semakin terperosok hampir masuk ke got/saluran air yang dalam,” ucap Bram.
Kami sempat kehabisan akal, haripun semakin menggelap, dan waktu untuk mengevakuasi kakak saya yang sedang sakit dan semuanyapun mulai pesimis. Namun, walau dalam situasi tersebut, kami tetap menjaga agar tetap tenang dan punya semangat.
Dibalik kejadian tersebut, dalam situasi keterpurukan perekonomian, mental, bahkan goncangan jiwa akibat pandemi Covid-19. Justru situasi saat ini, kami dipertemukan orang-orang yang tulus, dan ikhlas untuk membantu sesama yang memang sedang membutuhkan bantuan, bahkan tidak tanggung-tanggung, ada seorang gadis selaku dokter muda bernama Dr. Ni Putu Wina Yani dan Drh. Harissya Suptra Karang yang ikut mengevakuasi mobil kami yang terjerembab tersebut.
“Dengan membawa bantuan mobil derek, untuk menarik mobil kami, astungkara dengan bantuan sang dokter penyelamat, akhirnya satu masalah sudah dapat teratasi dengan baik, bahkan kami mendapatkan pertemanan/persaudaraan sejati dengan orang-orang yang berada ditengah-tengah pedesaan terpencil tersebut. Suksme Hyang Widhi, Suksme Semeton-semeton,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Made Dapong menyampaikan, terimakasih para pahlawan sejati yang telah membantu keluarga Ketua Dewan Penasehat DPW MIO Provinsi Bali Jro I Made Supatra Karang. “Semoga keluarga ibu Dokter Ni. Putu Wina Yani yang juga mengabdikan dirinya di Rumah Sakit Tabanan dan menjadi lulusan terbaik dengan nilai CBT terbaik dikampusnya,” tuturnya.
Segenap keluarga besar I Jero Made Supartana Karang juga mengucapkan terimakasih bagi keluarga Desa Gunung Salak Tabanan Bali yang sangat baik, disaat terjadinya kesulitan yang dialami keluarga I Jero Made Supartana Karang, yang terjadi pada pukul 15.00 WITA, 17 November 2021 kemarin. Yang telah membantu tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan timbal balik. Inillah sesungguhnya masyarakat Indonesia yang sesungguhnya.*(Bram. S/Red)