Kabupaten Tangerang – Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus berupaya melakukan pembenahan dan persiapan menjelang persiapan PEMSEA yang akan dihelat pada Oktober 2022 mendatang, di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui, PEMSEA Network of Local Government (PNLG) merupakan bentuk kerjasama dari komunitas Pemerintah Kota atau Kabupaten di Asia Timur yang memiliki kawasan masyarakat pesisir.
“Alhamdulillah hari ini dimulai pukul 14.00 sampai dengan pukul 18.00, 4 jam kita melaksanakan evaluasi persiapan PEMSEA bersama dengan para kepala OPD,” kata Sekda Kabupaten Tangerang Moch Maesyal dalam keterangannya, Selasa (27/09/2022).
Sekda mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan upaya evaluasi dan persiapan pelaksanaan termasuk upaya penyempurnaan penanaman mangrove.
“Penataan kawasan konservasi mangrove dan ekowisata di Ketapang Aquaculture dalam acara PEMSEA tetap akan mempertahankan keaslian perkampungan yang ada,” kata Sekda.
Dipaparkan Maesyal, dari rapat yang dihadiri sejumlah pihak terkait yang bekerjasama dengan Bank Jabar Banten, PDAM dan PT Aetra terkait pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
“Ada 3 hal memang yang menjadi konsentrasi kita, konsentrasi-konsentrasi semua pihak baik dari bapak Bupati atau Wakil Bupati dengan CSR, dengan masyarakatnya,” ucapnya.
Lanjut Sekda, yang pertama adalah terhadap seberapa jauh tugas pemerintah ini memfasilitasikan untuk kita membangun infrastruktur sesuai kebutuhan yang ada di lokasi. Yang kedua, seberapa jauh juga semua komponen bisa turut menata lingkungan setempat, menata lingkungan ini ada lainnya adalah menata lokasi yang ada, juga menanam mangrove nya terus juga ke upaya-upaya normalisasi saluran air-saluran air atau muara-muara supaya masyarakat nelayan itu perahunya bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada yang kandas.
Kemudian terakhir adalah upaya terus yang kita lakukan adalah terkait dengan pemberdayaan masyarakat setempat. Pemberdayaan masyarakat setempat ini supaya masyarakat sekarang dapat dilatih untuk bisa mengolah, mengelola potensi lokal yang ada di situ apakah itu tangkapan hasil, tangkapan ikan yang dikelola menjadi kuliner atau menjadi kerajinan-kerajinan lainnya, juga termasuk mengelola manfaat tanaman mangrove itu menjadi sumber makanan yang sehat.
“Jadi, tiga hal inilah yang harus kita persiapkan,” tuturnya.
Kesemuannya, kata dia, muara ini adalah untuk kepentingan masyarakat setempat supaya di lokasi tersebut tertata dengan bagus, ada potensi yang bisa dirasakan oleh masyarakat setempat yang sering kita lalukan pemberdayaan ke masyarakat setempat, juga nantinya bisa mandiri memanfaatkan potensi yang ada.
“Yang hadir nanti ada tiga belas negara, ada 53 kepala daerah se-Asia Timur itu bisa hadir nanti di sini yang kepala daerah di wilayah pesisir ini, dan 13 negara ini mudah-mudahan pada hadir, serta kami mohon dukungannya kepada semua pihak termasuk Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, masyarakat RT RW, dan nelayan yang ada di situ bahwa penataan pembangunan ini semuanya bisa bermuara untuk kepentingan masyarakat,” tukasnya.
ia pun menambahkan, kalau dari persiapan sudah sampai 80 sampai 90%, kalau fisik memang sudah mencapai sekitar 70%. Tadi juga kita mintakan informasi laporannya masing-masing OPD yang bertanggung jawab terhadap penataan dan persiapan itu.
“Pertengahan Oktober ini sebelum sekitar minggu pertama paling-paling akhir, mungkin minggu kedua Oktober ini semuanya sudah bisa dan sudah selesai, serta berfungsi untuk kepentingan,” tutupnya.*(Bar/SR)