![]() |
Pemkot Bandar Lampung kurun waktu dekat akan menggadang-gadang miliki dua pasar tradisional ber-SNI. (Foto: Istimewa) |
LAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung kurun waktu dekat akan digadang-gadang memiliki dua pasar tradisional yang berstandar nasional Indonesia, guna berikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung.
Kedua pasar tradisional yang akan memiliki SNI diantaranya Pasar Way Halim dan Pasar Gintung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kadis Perdagangan Pemkot Bandar Lampung, Wilson Faisol mengungkapkan bahwa Pemkot Bandar Lampung saat ini tengah gencar mengupayakan dua pasar tradisional untuk memiliki standar nasional Indonesia.
Hal ini lantaran pasar tradisional yang berstandar SNI jauh lebih rapih dan nyaman ketimbang pasar lainnya.
“Kalau Pasar Way Halim ini penilaiannya September mendatang, jadi kita hanya punya waktu yang cukup singkat untuk menjadikan Pasar Way Halim SNI. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pasar SNI pertama di Bandar Lampung,” ucap Wilson.
Selain di Way Halim, Pasar Pasir Gintung dalam waktu dekat akan diubah juga menjadi pasar rakyat yang ber-SNI.
“Ya, dalam waktu dekat ini akan dimulai lelang juga untuk Pasar Pasir Gintung, dan ini pembangunannya dilakukan oleh pemerintah pusat,” kata Wilson.
Sementara itu, Wilson juga mengaku akan segera mensosialisasikan ke pedagang terkait revitalisasi kedua pasar tersebut.
“Kalau sosialisasi secara resmi, sedang kita persiapkan. Tetapi sedikit banyak sebenarnya pedagang juga sudah tahu. Tapi tetap ke depan akan kita sosialisasikan secara resminya,” ujar Wilson.
Wilson menerangkan bahwa rencananya pembangunan Pasar Pasir Gintung ini akan rampung awal tahun 2024.
“Menurut informasi yang kami terima dari PUPR, peresmian Pasar Pasir Gintung yang baru ini awal tahun 2024 sekira Februari atau Maret,” terang Wilson.
Namun dengan begitu, lanjut dia, sebelum bulan tersebut kita harus melakukan pemindahan dan penataan pedagang.
Bahkan Wilson menyebut, ini merupakan waktu yang cukup singkat untuk pemerintah kota Bandar Lampung.
“Berdasarkan perhitungan kami, kami hanya punya waktu 1,5 bulan untuk merelokasi pedagang,” ucap Wilson.
Dengan adanya dua pasar di Bandar Lampung yang dikebut untuk menjadi pasar rakyat SNI, Wilson pun meminta kepada seluruh pihak terkait untuk mendukung penuh rencana ini.
“Kepada seluruh pihak terkait, OPD juga masyarakat, harapannya ayo kita sama-sama berkoordinasi dan kompak untuk pembangunan Kota Bandar Lampung ini,” pungkas Wilson.