Depok, Suararealitas.co – PT Diamond Citra Propertindo Tbk (kode saham: DADA) menutup tahun buku 2024 dengan kinerja yang solid di tengah persaingan ketat industri properti. Emiten yang bernaung di bawah brand Diamond Lane Development ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp37,02 miliar, tumbuh 56,96% dibandingkan 2023 yang sebesar Rp23,58 miliar.
Direktur DADA, Bayu Setiawan, menjelaskan bahwa lonjakan pendapatan tidak lepas dari strategi pemasaran yang agresif dan terukur. “Promosi gencar kami lakukan baik secara daring maupun luring. Meski pasar properti tengah kompetitif, kami mampu menjaga penjualan tetap progresif,” ungkapnya dalam Public Expose 2025 yang digelar di Depok, Kamis (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi profitabilitas, perseroan membukukan laba kotor Rp22,37 miliar, meningkat signifikan dari Rp16,41 miliar pada 2023. Meski demikian, laba periode berjalan tercatat menurun menjadi Rp1,25 miliar, seiring dengan penyesuaian biaya proyek dan strategi efisiensi yang sedang dilakukan.
Sementara itu, total aset perusahaan per Desember 2024 tercatat Rp643,38 miliar, sedikit terkoreksi dari Rp647,57 miliar pada 2023. Bayu menegaskan, kondisi ini masih tergolong sehat dan terkendali. “Penurunan aset bersifat minor dan tidak memengaruhi kesehatan finansial kami,” ujarnya.
Kinerja operasional 2024 juga ditopang oleh progres signifikan di sejumlah proyek unggulan. Dave Apartment telah menyerahkan lebih dari 645 unit kepada konsumen, sedangkan Apple 1 Condovilla menuntaskan serah terima 131 unit.
Selain itu, area komersial Apple 1 Condovilla resmi dibuka dengan skema sewa dan kerja sama. Proyek Apple 3 Condovilla pun mencatat kemajuan penting melalui penyelesaian pekerjaan arsitektur, elektrikal, dan mekanikal, sebagai bagian dari komitmen perseroan untuk menepati jadwal pembangunan.
Bayu menegaskan, setiap proyek DADA dijalankan dengan standar tinggi. “Kami bukan hanya berkomitmen pada kualitas bangunan, tetapi juga pada penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Hal ini penting untuk menjamin keberlanjutan operasional,” jelasnya.
Melihat tren kebutuhan hunian, DADA memilih fokus pada segmen menengah dengan menghadirkan proyek inovatif, modern, dan tetap affordable. Strategi ini dinilai tepat sasaran karena permintaan di pasar menengah relatif stabil, bahkan saat kondisi ekonomi menghadapi tantangan.
Untuk memperkuat daya saing, perseroan menjaga brand awareness melalui promosi berkelanjutan di berbagai kanal, termasuk media digital, marketplace, media luar ruang, hingga kegiatan offline seperti expo, open table, dan open house.
Restrukturisasi organisasi menjadi langkah kunci yang ditempuh pada 2024–2025. Struktur yang lebih ramping memungkinkan peningkatan produktivitas sekaligus efisiensi operasional. DADA juga memberikan perhatian besar pada peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan berkala, sistem evaluasi berbasis Key Performance Indicator (KPI), serta pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi.
Di sisi pemasaran, perseroan memperkuat kolaborasi dengan master agent, lead agent, dan sub agent yang memiliki jaringan luas. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas leads dan pada akhirnya mendongkrak penjualan.
Ke depan, DADA terus menjajaki peluang kerjasama strategis dengan investor asing bereputasi internasional guna memperkuat permodalan dan memperluas pengembangan bisnis. Komitmen terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG) menjadi landasan dalam setiap langkah, dengan menjaga transparansi penuh kepada publik dan pemegang saham.
Bayu optimistis, prospek bisnis properti Indonesia, khususnya di segmen menengah, akan tetap cerah. “Dengan strategi komprehensif ini, DADA optimis menjaga momentum pertumbuhan di tengah persaingan. Permintaan hunian menengah masih stabil dan menjadi motor penggerak utama industri properti nasional,” pungkasnya.