Kartu Prakerja Jadi Inspirasi buat Negara ASEAN: NPSC Kamboja Studi Banding ke Jakarta

- Jurnalis

Rabu, 8 Maret 2023 - 19:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jakarta – National Social Protection Council (NSPC) Kamboja mengaku kagum dan banyak mendapat pelajaran berharga dari Program Kartu Prakerja sebagai salah satu bentuk sistem perlindungan sosial melalui peningkatan keterampilan angkatan kerja di Indonesia. Deputi Sekjen NSPC Kamboja Pheakdey Sambo menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke kantor Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, 6-8 Maret 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami melihat bahwa Prakerja memiliki banyak hal untuk ditawarkan dan menjadi inspirasi bagi kami untuk menjadikan program Technical and Vocational Education and Training (TVET) bagi rumah tangga miskin dan rentan bisa lebih diperkaya berdasarkan masukan berharga dari kunjungan ini,” kata Pheakday Sambo yang memimpin 16 orang delegasi NSPC Kamboja ke Indonesia.

NSPC Kamboja yang berada di bawah Kementerian Perekonomian dan Keuangan datang bersama perwakilan dari TVET-MoLVT (Ministry of Labor and Vocational Training), National Social Assistance Fund-MoSVY (Ministry of Social Affairs, Veterans, and Youth Rehabilitation), Department of Identification of Poor Household-MoP (Ministry of Planning), dan GIZ-ISPH (The German International Cooperation-Improving Social Protection and Health).

Sambo menjelaskan, sistem perlindungan sosial di Kamboja terdiri dari dua pilar yakni jaminan sosial dan bantuan sosial. Pilar jaminan sosial terdiri dari empat komponen yakni asuransi kesehatan, kecelakaan kerja, skema pensiun dan pengangguran. Sementara itu, pilar bantuan sosial juga terdiri dari empat komponen seperti tanggap darurat, pengembangan sumber daya manusia, pelatihan kejuruan, dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat rentan. NSPC berfungsi menetapkan dan mengawasi agenda kebijakan dan mendorong reformasi sistem perlindungan sosial di salah satu negara ASEAN itu.

Baca Juga :  Rakernispas: 'Transformasi Pemasyarakatan Semakin PASTI BerAKHLAK, Indonesia Maju'

Apresiasi terhadap Kartu Prakerja juga datang dari Direktur Kebijakan dan Strategi Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Vokasi (Ministry of Labor and Vocational Training) Kamboja Khem Pisoth. “Kami melihat sendiri, Prakerja merupakan program yang sangat bagus. Terutama dalam penyelenggaraan digital training, mulai dari pendaftaran, pelaksanaan pelatihan, hingga evaluasinya,” kata Pisoth.  

Pisoth sepakat bahwa permasalahan di negara berkembang umumnya terjadi karena para pekerja tak punya keahlian yang cukup setelah menyelesaikan pendidikan formalnya. “Di Kamboja, pemerintah (juga) memberikan insentif agar angkatan kerja mau meningkatkan keterampilannya,” kata Pisoth.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menyambut baik kunjungan NSPC Kamboja. Rudy menjelaskan Prakerja mengedepankan inovasi dengan pendekatan sistem digital end-to-end. Dalam kurun waktu tiga tahun program Prakerja telah memberikan manfaat dan dampak positif kepada 16,4 juta penerima dengan total bantuan telah disalurkan sebesar Rp 37,9 triliun. Program Kartu Prakerja, kata Rudy, merupakan Program Government to Person (G2P) yang paling masif di Indonesia. “Kami berharap kisah sukses program Kartu Prakerja juga dapat ditiru oleh negara-negara lain, khususnya negara-negara di kawasan ASEAN,” kata Rudy.

Baca Juga :  Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut Tangkap Pelaku Pembobolan Toko Handphone

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menyatakan sebuah kehormatan bagi PMO Prakerja mendapat kunjungan dari NSPC Kamboja. “Di sini yang menyatukan kami adalah keinginan kuat untuk memberikan dampak dan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia bagi generasi mendatang,” kata Denni.

Denni menambahkan momen menjadi Ketua ASEAN 2023 harus bisa dimanfaatkan, terutama dengan studi banding dari NSPC Kamboja ini. Visi Indonesia satu visi, satu identitas, dan satu komunitas penting untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan. “Kami percaya setiap negara memiliki keunikannya masing-masing tetapi kami tentu berharap akan ada sesuatu yang baru untuk dipelajari dari Indonesia,” lanjut Denni.

Dalam diskusi ini, selain narasumber dari Kemenko Perekonomian, PMO Prakerja, NSPC Kamboja, juga hadir Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dipimpin Ketua Kelompok Kerja Kebijakan TNP2K Elan Satriawan. Selain menggelar tukar pikiran di Kantor Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, delegasi NSPC Kamboja juga berkunjung ke mitra ekosistem Prakerja yakni digital platform Bukalapak, mitra pembayaran OVO dan lembaga pelatihan Baking World. *(Na/SR

Berita Terkait

Apa Arti “17+8 Tuntutan Rakyat” Usai Gelombang Demo Nasional? Ini Arti dan Isi Lengkapnya!
Polsek Johar Baru Gelar Apel Patroli Kesetiaan, Jaga Jakarta Aman di Sentra Ekonomi Johar Baru
Himbauan Kamtibmas, Polisi Gandeng PPSU Galur Jaga Jakarta Aman
Tanggapi Keluhan Warga Jalan Rusak Cadas – Kukun, Perumda TKR Surati Pelaksana
Jakarta Utara Hadirkan Depot Air Minum Gotong Royong di Sunter Agung
Pemprov DKI-Kementerian PU Sinergi Perbaiki Fasum Dampak Unjuk Rasa
Pembuang Limbah Medis Berbahaya, Bisa Kena Pidana
Audit Kinerja Itjenad, Perkuat Akuntabilitas Satuan Jajaran Korem 052/Wkr

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 17:35 WIB

Apa Arti “17+8 Tuntutan Rakyat” Usai Gelombang Demo Nasional? Ini Arti dan Isi Lengkapnya!

Kamis, 4 September 2025 - 16:42 WIB

Polsek Johar Baru Gelar Apel Patroli Kesetiaan, Jaga Jakarta Aman di Sentra Ekonomi Johar Baru

Kamis, 4 September 2025 - 16:41 WIB

Himbauan Kamtibmas, Polisi Gandeng PPSU Galur Jaga Jakarta Aman

Kamis, 4 September 2025 - 12:31 WIB

Tanggapi Keluhan Warga Jalan Rusak Cadas – Kukun, Perumda TKR Surati Pelaksana

Rabu, 3 September 2025 - 13:38 WIB

Jakarta Utara Hadirkan Depot Air Minum Gotong Royong di Sunter Agung

Berita Terbaru