Suararealitas.com, Jakarta– Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional Indonesia, Jaringan Ekonomi Masyarakat Indonesia (JEMARI), menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Gizi dan Stunting serta membuka Dapur Sehat yang dilaksanakan di Jl. Pesing Garden Rt. 003/08 Kelurahan Kedoya Utara KebonJeruk Jakarta barat, Minggu (28/02/2021). Pukul 10.00 WIB.
“Gizi adalah zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Terlebih dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19, selain disiplin menjalankan protokol kesehatan 5 M, juga dibarengi upaya meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan yang bergizi. Adapun jumlah yang hadir ± 50 Orang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut :
1. Hasbuloh selaku staff Kecamatan Kebon Jeruk
2. Tubagus selaku lurah Kedoya Utara
3. Budi selaku Bimas
4. Septi selaku Dokter Ahli Gizi
5. Ahmad Bukhori selaku penanggung jawab sekaligus ketua (JEMARI)
Wanda selaku Steering Commitee menjelaskan, dalam acara Hari Gizi Nasional yang bertepat kan pada tanggal 28 Februari 2021 ini, kita menekankan kepada warga terutama balita, ibu-ibu yang mempunyai balita, dan juga ibu hamil itu harus menjaga kesehatan terutama nutrisi gizinya harus terjaga Kenapa ? karena anak-anak di masa pandemi ini sangat rentan bagaimana dia untuk memilih makanan sehat yang benar-benar terjaga dan asupan makanannya memang memenuhi kadar gizinya cukup dari dalam.
“Di Hari Gizi Nasional ini, saya menekankan kepada warga teruntuk ibu-ibu yang mempunyai balita serta ibu-ibu yang sedang hamil harus menjaga kesehatan terutama masalah nutrisi gizinya harus benar-benar terjaga dengan asupan makanan yang memenuhi kadar gizinya cukup”. Ungkapnya pada wartawan.
Wanda juga menambahkan, tujuan khusus dengan diadakannya kegiatan ini kita menekankan bahwa tidak ada lagi generasi bangsa ini yang mengalami gizi buruk dan jangan sampai kita ada di masa depan itu, ada generasi yang pertumbuhan nya menurun pertumbuhan dari gizi balita nya.
“Dengan diadakannya kegiatan ini tujuan khusus nya untuk menekankan bahwa tidak ada lagi generasi bangsa yang mengalami gizi buruk serta jangan sampai gizi dari balita ini menurun pertumbuhannya dimasa depan”. Tambahnya
(Rz & Suhatno)
