KABUPATEN TANGERANG, suararealitas.co – Polisi berhasil membongkar dugaan praktek prostitusi dan peredaran miras di kawasan Wisma Mas, Kuta Jaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (11/03/2025).
Diketahui, polisi berhasil mengamankan puluhan botol minuman keras dari berbagai merek dan 5 orang diduga PSK yang salah satunya disinyalir menjadi pengedar minuman keras.
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Syamsul Bahri mengatakan, bahwa dalam melakukan razia tersebut dirinya menerapkan taktik jitu yakni memerintahkan jajarannya untuk melakukan serangkaian pengintaian, dan penyamaran sebagai tamu sebelum menggelandang para terduga PSK, maupun pengedar minuman keras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Unit patroli melakukan upaya pengintaian selama tidak lebih dari satu jam dengan menyamar, sementara anggota lainnya bersiaga dilokasi yang tidak terlalu jauh dari lokasi kegiatan itu,” ungkap AKP Syamsul Bahri yang tercatat sebagai mantan Kasat Reskrim Polres Cilegon.
Syamsul mengaku dirinya memberikan perintah langsung kepada jajarannya untuk mengembalikan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat yang resah akan keberadaan lokasi yang disinyalir menjadi sarang peredaran minuman keras, dan prostitusi.
“Ini adalah bentuk komitmen Polisi yang menjamin keamanan, dan kenyamanan masyarakat, khususnya umat muslim yang saat ini tengah menjalankan ibadah puasa,” katanya.
Terpisah, tokoh masyarakat perumahan Wisma Mas, Yan Sandi memberikan apresiasi setinggi – tingginya atas kehadiran polisi yang memiliki komitmen dalam menjaga Kamtibmas di wilayah Pasar Kemis khususnya Wisma Mas.
“Taktik ini seharusnya menjadi contoh bagi para penegak Perda yang memang secara khusus mempunyai kewajiban untuk memberantas segala bentuk kegiatan yang melanggar Perda,” ungkap Sandi saat ditemui suararealitas.co di salah satu rumah makan di bilangan Bumi Indah.
Sandi menilai, ada perbedaan signifikan antara kegiatan yang digelar jajaran Polsek Pasar Kemis yang optimal dalam menjawab keresahan masyarakat ketimbang dengan jajaran Satpol PP Kabupaten Tangerang hanya sekedar menggugurkan kewajibannya.
“Ini semua kan tergantung niat, kalau niatnya memberantas kalaupun tidak ada anggaran negara tentunya membuahkan hasil, akan beda lagi kalau drama, dan niatnya cuma menggugurkan kewajiban, serta membuang anggaran ya hasilnya ‘zonk’ kayak jajaran Satpol PP yang selalu nihil saat menggelar razia di kawasan Wisma Mas,” sebut Sandi dengan nada kesal.
Dengan begitu, dia pun berharap kepada Bupati Tangerang dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja Satpol PP Kabupaten Tangerang yang selalu mengeluhkan minimnya anggaran, dan kurangnya personil dalam menegakan aturan.
“Alasannya klasik kurang anggaran, kurang personil, inilah itulah, sebenarnya ini kan tergantung niat, dan visi dari Kasatpol PP mau atau tidak secara serius atau cuma drama yang dipertontonkan,” ungkap koordinator di salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu.
“Apa jangan-jangan kecurigaan saya selama ini benar, ada dugaan oknum mereka (Satpol PP) telah menerima upeti dari pengusaha wisata lendir tersebut? Makanya tiap Satpol PP akan merazia selalu info itu kebocoran terus, seperti ada main mata, bahkan kucing-kucingan pula,” pungkasnya.
Penulis : CIL