Suararealitas.site, Kabupaten Tangerang – Sudah selayaknya usia senja merupakan waktu bagi seseorang untuk menikmati masa bahagianya. Namun, tidak dengan nenek Sarnah pembuat sapu lidi, di Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, yang tinggal di rumah reot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nenek berusia 73 tahun ini tinggal di rumah reot yang terbuat dari pagar bilik yang hampir roboh, dan didalam pun terdapat kandang ayam yang ia tinggal seatap rumah. Ia hanya tinggal berdua bersama anak laki-lakinya yang belum menikah, selama hampir puluhan tahun ia belum pernah merasakan bantuan bedah rumah seperti yang lain.
“Saya tinggal disini sudah lama banget, sampai sekarang belum dapat bantuan bedah rumah. Saya ingin dapat bantuan dari pemerintah,” ucap harapan Nenek Sarnah, di kediamannya Kampung Teratai Indah RT.03/RW.01, Desa Kiara Payung, Senin,(17/1/22) siang.
Janda tua ini mengaku saat musim hujan yang disertai angin kencang, setiap harinya selalu dihantui rasa ketakutan tertimpa puing-puing bangunan rumahnya yang sudah tidak layak dihuni. Keinginannya membangun rumah hanyalah sebuah angan-angan yang selalu ada dibenaknya, yang ia bisa hanya menjual sapu lidi.
“Belum dapat bantuan, makanya saya mengadu ke Ketua RT, rumah saya pagernya pada ngejeblak, apalagi kalau musim hujan angin, saya duduk aja tidak bisa tidur takut tertimpa rumah. Pencairan saya cuma bikin sapu lidi, masak aja pakai kayu tidak punya kompor,” keluh nenek Sarnah.
Ditempat yang sama, Ketua RT.03/RW.01, Desa Kiara Payung, Wawan Gunawan membenarkan ada warganya membutuhkan bantuan bedah rumah. Menurutnya, nenek Sarnah belum mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), dan saat ini akibat kecelakaan, warganya hanya menjual sapu lidi.
Foto kondisi rumah nenek Sarnah. |
“Ya betul nenek Sarnah warga saya, dia hanya tinggal berdua sama anaknya yang belum kerja, dia tidak dapat BPNT-PKH, yang dapat cuma anaknya. Setahu saya, dia pernah dapat bantuan Covid-19 cuma satu kali itu sudah lama, dan akibat ditabrak motor, dia hanya bisa bikin sapu dari pelepah daun kelapa,” ujar Wawan.
Saat ini Wawan melihat masih ada beberapa rumah tidak layak huni milik warganya yang belum mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah.
Maka dari itu, usaha pengajuan bedah rumah sudah ia lakukan beberapa tahun yang lalu, akan tetapi sampai saat ini belum juga terealisasi, dan saat ini dirinya hanya bisa menunggu bantuan datang.
“Didaerah saya masih ada sekitar 9 unit rumah yang cukup parah tidak layak huni, beberapa waktu yang lalu, saya sudah ajukan bedah rumah ke Pemerintah Desa Kiara Payung, sampai saat ini belum ada infonya bantuan akan turun di wilayah saya,” cetusnya.
Pantauan wartawan dilokasi, ada beberapa warga kurang mampu yang belum mendapatkan bantuan BNPT-PKH, dan saat ini warga Kampung Teratai Indah RT.03/RW. 01, Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang tersebut, masih mengharapkan program yang dikucurkan Pemerintah Pusat.
Penulis: Bar