Jakarta, Suararealitas.co – Upaya membangun ekosistem digital nasional yang aman, inklusif, dan berdaya saing tinggi secara resmi dimulai melalui peluncuran Cybersecurity Connect 2025 di Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025). Mengusung tema “Building Data Security Readiness Towards Economic Resilience”, forum ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kesiapan Indonesia menghadapi tantangan dan peluang di era ekonomi digital.
Peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Badan Siber GP Ansor dan PT Naganaya Indonesia, yang menjadi langkah awal membangun ekosistem keamanan digital berbasis kolaborasi multipihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cybersecurity Connect 2025 bukan sekadar ajang seremonial, melainkan inisiatif strategis yang sejak 2022 digagas oleh berbagai tokoh digital dan lembaga pemerintahan. Forum ini memperkuat semangat sinergi antara organisasi masyarakat, pelaku industri, dan pemangku kepentingan digital lainnya dalam menjawab tantangan keamanan siber yang kian kompleks.
Presiden Direktur PT Naganaya Indonesia, Aditya Adiguna, menegaskan bahwa transformasi digital tidak akan berhasil tanpa kesiapan sistem keamanan data yang memadai. Ia menyebut keamanan digital sebagai “prasyarat utama bagi ekonomi digital yang berkelanjutan”.
“Data adalah aset bersama. Keamanan digital bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal kesadaran, edukasi publik, dan kolaborasi lintas sektor. Inilah saatnya kita membangun ekosistem yang kokoh demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen sebagaimana ditargetkan Presiden Prabowo,” ujar Aditya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan para tokoh digital nasional yang sejak awal turut mendorong terwujudnya agenda ini.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharuddin, menyambut baik kolaborasi ini dan menekankan bahwa keamanan siber merupakan fondasi utama dalam mewujudkan ketahanan ekonomi nasional, terlebih dalam menghadapi dinamika global dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Anak muda harus menjadi aktor utama dalam ekosistem digital. Ansor siap membuka ruang kolaborasi, memastikan peningkatan kompetensi, dan menumbuhkan kontribusi nyata dari desa hingga pusat,” ujarnya.
Menurut Addin, tantangan di dunia siber tidak cukup diselesaikan hanya dengan pendekatan teknologi. Diperlukan kesadaran sosial, etika digital, serta upaya penegakan kedaulatan data nasional sebagai bagian dari pertahanan bangsa. Oleh karena itu, literasi siber lintas sektor menjadi agenda prioritas dalam kerja sama ini.
Dengan jaringan kuat GP Ansor di 34 provinsi dan 497 kabupaten/kota, serta basis massa aktif yang mencapai lebih dari 8 juta anggota, gerakan ini diyakini mampu membangun benteng siber Indonesia dari bawah ke atas.
Agenda puncak Cybersecurity Connect 2025 akan diselenggarakan pada 29–30 Oktober 2025 oleh PT Kokoh Sahabat Teknologi, anak perusahaan BUMA, dengan skala nasional. Kegiatan ini akan memadukan pameran teknologi, program edukasi publik, diskusi lintas sektor, serta Kongres Keamanan Data Nasional.
Seluruh rangkaian acara akan menghasilkan rekomendasi strategis yang ditujukan kepada pemerintah, DPR, dan para pemangku kebijakan digital lainnya sebagai panduan dalam menyusun kebijakan keamanan siber yang komprehensif dan berkelanjutan.
Cybersecurity Connect 2025 diharapkan tidak hanya menjadi forum dialog, tetapi juga menjadi tonggak bagi penguatan kapasitas SDM siber, penanggulangan ancaman digital, serta percepatan transformasi digital Indonesia menuju era Industri 5.0.