
Jakarta, suararealitas.co – Industri rokok di Indonesia tengah menjadi sorotan karena dampaknya yang luas terhadap kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat. Buku “Drakula Ekonomi: Telaah Antropologis & Sosial Ekonomi Industri Tembakau” karya Mukhaer Pakkanna, SE., MM., mengupas secara mendalam tentang bagaimana industri ini beroperasi layaknya “Drakula” yang menghisap sumber daya masyarakat, terutama kelompok rentan.
Peluncuran dan bedah buku ini digelar oleh CHED ITB Ahmad Dahlan Jakarta, yang menampilkan berbagai diskusi kritis tentang bagaimana industri rokok membentuk kebijakan, memengaruhi kesejahteraan petani tembakau, dan berdampak pada kesehatan publik.
“Industri rokok di Indonesia dapat berkembang karena harga yang murah dan akses yang mudah. Namun, keuntungan superjumbo ini tidak dinikmati oleh petani tembakau dan buruh pabrik rokok,” kata Mukhaer Pakkanna via zoom meeting dan YouTube channel, pada hari Jum’at (07/02/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya Petani tembakau dan buruh rokok masih dapat dikatakan belum sejahtera. Pasalnya upah yang mereka dapat masih dapat dikategorikan kecil hal ini berbanding terbalik dengan pemilik modal.
Data menunjukkan bahwa setidaknya ada sekitar 70% masyarakat miskin di Indonesia yang menjadi perokok aktif. kebanyakan dari mereka mengalokasikan pendapatannya untuk membeli rokok dibandingkan untuk kesehatan, makanan dan pendidikan.
Selain itu Buku “Drakula Ekonomi” ini juga menyoroti bagaimana industri rokok menargetkan anak muda dan remaja sebagai konsumen mereka.
“Iklan rokok dirancang untuk semenarik mungkin agar anak muda tertarik dengan produk yang dijual biasanya mereka mengangkat tema citra petualangan, kebebasan, dan kesuksesan. Ini merupakan salah satu strategi promosi dari produsen untuk menarik minat konsumen rokok” jelas Mukthaer.
Sementara itu kebijakan pengendalian rokok di Indonesia dinilai masih kurang, dengan regulasi yang mudah ditembus, seperti penjualan eceran dan penjualan rokok yang bebas.
Buku “Drakula Ekonomi” menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi dominasi industri rokok diantaranya;
-Peningkatan Cukai Rokok agar harga tidak lagi terjangkau oleh anak muda.
-Penguatan Regulasi Iklan untuk mencegah promosi terselubung kepada generasi muda.
-Edukasi dan Kesadaran Publik tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan ekonomi keluarga serta Dukungan bagi Petani Tembakau agar beralih ke komoditas lain yang lebih berkelanjutan.
Rektor ITB Ahmad Dahlan, Dr. Yayat Sujatna, SE., M.Si, yang hadir dalam acara tersebut dalam sambutannya menjelaskan bahwa buku ini memberikan perspektif baru mengenai industri rokok.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap dampak ekonomi dan sosial industri ini. Diperlukan kebijakan yang lebih tegas demi masa depan Indonesia,” ujarnya.
Buku “Drakula Ekonomi” membuka mata tentang bagaimana industri rokok menghisap kehidupan masyarakat dari berbagai aspek. Peluncuran dan diskusi ini diharapkan dapat mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat.