![]() |
Gunung Api Semeru naik status menjadi level III (siaga). (Foto: tangkapan layar di live Mas Bend77 Official/Rundi Bhedil) |
Lumajang – Sejak Rabu 09 November 2022 aktivitas erupsi Gunung Api Semeru yang berlokasi di Lumajang, Malang, Jawa Timur ini terus meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Erupsi terakhir terjadi pada Minggu (13/11), periode 12.00-18.00 WIB.
Mengutip Magma Indonesia, website resmi milik Kementerian ESDM, bahwa Gunung Api Semeru kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 3.000 meter di atas puncak.
“Gunung Api Semeru terletak di KabKota Lumajang, Malang, Jawa Timur, Minggu 13 November 2022, periode 12:00-18:00 WIB dengan posisi geografis di Latitude -8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan tinggi kolom abu teramati ± 3000 m di atas puncak (± 3676 m di atas permukaan laut),” bunyi keterangan laporan yang diberikan Mukdas Sofian, seperti mengutip dari magma.esdm.go.id pada Minggu, (13/11/2022) malam.
Saat ini, aktifitas Gunung Api Semeru naik status menjadi level III (siaga).
Mukdas Sofian menyebut bahwa Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 500 meter dari puncak. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah utara. Suhu udara sekitar 24-27°C.
“Visual lainnya: Nihil. Pengamatan Kegempaan: 28 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 12-22 mm, dan lama gempa 50-110 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 20 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 70 detik. 1 kali gempa Getaran Banjir dengan amplitudo 35 mm, dan lama gempa 9530 detik,” tulis laman Magma Indonesia Kementerian ESDM.
Sekedar informasi, Badan Geologi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kedua, tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Ketiga, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.*(Rundi Bhedil)