![]() |
Aktivitas vulkanik meningkat, Gunung Anak Krakatau naik jadi siaga (Dok: tangkapan layar di Instagram PVMBG) |
DENPASAR – Sejak awal April 2022 aktivitas erupsi Gunungapi Anak Krakatau yang berlokasi di Lampung Selatan ini terus meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Erupsi terakhir terjadi pada Minggu (24/4), sekitar pukul 20.20 WIB.
Mengutip Magma Indonesia, website resmi milik Kementerian ESDM, bahwa Gunungapi Anak Krakatau kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 3.000 meter di atas puncak.
Erupsi 2 hari belakangan ini memunculkan kilauan lava yang terekam jelas dalam CCTV milik Badan Geologi.
Adapun, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah Tenggara dan Selatan. Dalam letusan tersebut tidak terdengar suara dentuman. Erupsi ini terekam di seismograf milik Badan Geologi, Kementerian ESDM dengan amplitudo maksimum 55 mm, dan durasi 0 detik.
![]() |
Peta kawasan rawan bencana Gunung Anak Krakatau (Dok: PVMBG Kementerian ESDM) |
Saat ini, aktivitas Gunungapi Anak Krakatau di Selat Sunda naik status dari level II (waspada) menjadi level III (siaga).
“Minggu, 24 April 2022, pukul 20:20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 3000 m di atas puncak (± 3157 m di atas permukaan laut),” bunyi keterangan laporan yang diberikan PVMBG seperti mengutip dari magma.esdm.go.id pada Minggu, (24/4/2022) malam.
Dalam laporan 24 jam, aktifitas Gunungapi Anak Krakatau erupsi dari gunung api di Selat Sunda itu sesekali terdengar suara gemuruh akibat letusan.
“Visual lainnya: Nihil. Pengamatan Kegempaan: 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 4-50 mm, dominan 10 mm,” tulis laman Magma Indonesia Kementerian ESDM.
Sekedar informasi, Badan Geologi mengingatkan kepada masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki, agar tidak di perbolehkan mendekati Gunungapi Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Penulis: Reza Mahendra