![]() |
Foto: sosok Advokat Muda Ade Manansyah, SH, MH. (Dok. Istimewa) |
JAKARTA – Momentum perayaan proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun ini telah memasuki babak baru di usia ke-78 tahunnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Memasuki usia baru, tentu negara kita, Indonesia akan memiliki semangat baru dan banyak harapan dalam memaknai HUT RI tahun ini.
Begitu pula halnya dengan pernyataan yang disampaikan oleh sosok Advokat Muda, Ade Manansyah, SH, MH. Menurut Ade ada empat harapan besar dalam ke-78 HUT RI tahun ini yaitu;
Pertama, Merdeka dari kesenjangan. Dalam kurun waktu 78 tahun Indonesia merdeka namun masih terasa kesenjangan ekonomi, politik, hukum, sosial dan pendidikan.
“Bidang ekonomi sebagian besar masih dikuasai segelintir elite yang menghegemoni kekuasaan dengan kekuatan finansial. Bahkan, jarak antara si kaya dan si miskin makin jauh. Apalagi di masa pemulihan pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” ujar Obet sapaan akrab Ade Manansyah yang kerab membela kaum tertindas, saat konferensi pers di kantornya, Kamis (17/08/2023) pagi.
Ade mengatakan, bahwa dibidang sosial dan pendidikan juga sama, masih ada kesenjangan dalam fasilitas bagi saudara-saudara kita di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal.
“Ini sangat penting perhatiannya dan dukungan dari Pemerintah dalam hal pendidikan,” kata Ade.
Kedua, lanjut Ade, Merdeka dari oligarki serta mafia hukum. Dalam beberapa bulan terakhir banyak problematika di negara kita terkait hukum tajam ke bawah namun faktanya tumpul ke atas. Perdebatan terkait dengan mafia hukum semakin meruncing. Kebijakan-kebijakan diambil sebagian terasa untuk kepentingan oligarki dengan meminggirkan peran rakyat kecil.
Selain itu, adanya mafia-mafia di bidang ekonomi dan kesehatan yang selama ini menghambat perbaikan sistem perekonomian Indonesia.
“Maka dari itu, mari jadikan Indonesia sebagai negara untuk semua. Kelompok yang memegang kendali ekonomi dan kekuasaan, seharusnya mengayomi dan mengangkat rakyat kita, serta para pengusaha pengusaha muda,” tegas Ade.
Kemudian ketiga, ia katakan, Merdeka untuk melahirkan Pemimpin di masa Pemilu 2024 mendatang. Pepatah kuno menyebut bahwa pemimpin hebat lahir di tengah krisis.
Lalu yang ke empat, Ade pun berharap kedepannya Indonesia tidak ada lagi provokasi dan saling hidup berdamai sesuai motto kita ‘Bhinneka Tunggal Ika’, berbeda-beda tapi tetap satu jua yaitu Indonesia.
“Karena itu, masa Pemilu 2024 harus jadi semangat bersama untuk bergotong-royong, saling bantu, serta melahirkan pemimpin besar yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan kemerdekaan Indonesia,” pungkasnya.*(Za)