Krisis Pengangguran di Kota Malang: Peran HMI dan Solusi dari Ketua Fraksi DPRD Suryadi

- Jurnalis

Minggu, 9 Februari 2025 - 00:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suryadi Ketua Fraksi DPRD Kota Malang, mengungkapkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh sejumlah faktor, sekaligus menawarkan solusi konkrit untuk mengatasi permasalahan tersebut.(foto:istimewa)

Suryadi Ketua Fraksi DPRD Kota Malang, mengungkapkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh sejumlah faktor, sekaligus menawarkan solusi konkrit untuk mengatasi permasalahan tersebut.(foto:istimewa)

Malang, suararealitas.co – Kota Malang yang dikenal sebagai Kota Pendidikan dengan lebih dari 60 perguruan tinggi dan ribuan mahasiswa setiap tahunnya, kini menghadapi tantangan serius dalam bentuk tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi. Sabtu 8 Februari 2025.

Ketua Fraksi DPRD Kota Malang, Suryiadi, mengungkapkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh sejumlah faktor, sekaligus menawarkan solusi konkrit untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Permasalahan yang Mendasar

Suryadi menyatakan bahwa penyebab utama tingginya pengangguran di Kota Malang antara lain, Banyak lulusan perguruan tinggi yang memilih untuk menetap di Malang, sementara lapangan pekerjaan yang tersedia untuk fresh graduate terbatas, Kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin dinamis.

Kurangnya minat berwirausaha di kalangan lulusan, sehingga mereka lebih cenderung menunggu adanya lowongan daripada menciptakan peluang kerja sendiri. Preferensi untuk mencari pekerjaan di kota asal, padahal di luar kota peluang yang ditawarkan mungkin lebih luas. Ujarnya.

Potensi Pemuda Kota Malang

Data pemuda Kota Malang menunjukkan besarnya potensi generasi muda yang ada di berbagai kecamatan, yaitu Blimbing 22.149 laki-laki, 21.104 perempuan, Klojen 10.928 laki-laki, 10.566 perempuan, Kedungkandang: 24.452 laki-laki, 24.084 perempuan, Sukun: 23.020 laki-laki, 22.493 perempuan, Lowokwaru: 18.541 laki-laki, 18.430 perempuan

Baca Juga :  Sertu Mangsur Anggota Koramil 01/Tln Terus Lakukan PPKM Skala Mikro

Jumlah yang signifikan ini menuntut adanya sinergi antar pihak untuk memanfaatkan potensi pemuda secara maksimal dan mengantisipasi dampak dari tingginya angka pengangguran.

Dalam upaya mengatasi krisis pengangguran, Suryadi mengemukakan beberapa langkah strategis, antara lain

Mahasiswa didorong untuk aktif mengambil program magang, pelatihan, dan kerja praktik agar memiliki pengalaman nyata yang relevan dengan tuntutan pasar kerja.

Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menciptakan budaya kewirausahaan sejak dini, agar lulusan tidak hanya bergantung pada lowongan pekerjaan yang ada, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja melalui inovasi dan usaha sendiri.

Suryadi menyarankan agar para lulusan berani merantau ke kota atau daerah lain yang memiliki peluang kerja lebih banyak, daripada terpaku pada satu wilayah dengan keterbatasan lapangan pekerjaan.

Organisasi seperti HMI berperan penting dalam membangun jaringan profesional, memberikan pelatihan kepemimpinan, dan mengembangkan soft skills serta hard skills yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja.

Baca Juga :  Kedemokratisan Khas Indonesia: Musda I IKAL Lemhannas Jawa Barat Berlangsung Lancar

Peran Strategis HMI

Menurut Suryadi, HMI tidak hanya berfokus pada pengembangan karakter dan nilai-nilai Islam serta nasionalisme, tetapi juga aktif membantu anggotanya mengasah keterampilan teknis dan kewirausahaan. Organisasi ini turut memperluas jaringan alumni yang dapat memberikan dukungan dan informasi terkait peluang kerja. “HMI memiliki peran strategis dalam menyiapkan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan global. Melalui pelatihan kepemimpinan dan program pengembangan keterampilan, HMI membantu mahasiswa untuk tidak hanya menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga kompeten dalam dunia kerja,” ujarnya.

Harapan ke Depan

Suryadi menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia industri, dan organisasi kepemudaan seperti HMI sangat penting untuk mengatasi krisis pengangguran ini. Ia berharap, dengan langkah-langkah strategis yang telah diusulkan, Kota Malang tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai tempat yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai bagi para lulusan.

“Kita harus menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan kewirausahaan agar generasi muda dapat berkontribusi secara optimal dalam perekonomian daerah,” pungkasnya.

Berita Terkait

Polsek Pakuhaji Amankan Penjual Miras di Hiburan Malam, Modus Sembunyikan Botol di Jok Motor
Oknum Satpol PP Tangsel Ancam Wartawan, Ketua Forwat Bakal Polisikan dan Gelar Aksi
Lanud Husein Sastranegara Tunjukkan Komitmen dan Bentuk Karakter Gen Z Melalui Latihan PBB
Marak Peredaran Miras Berkedok Hiburan Malam di Pakuhaji Merebak, APH Dinilai Tutup Mata
Kawal Tanam Padi Serentak: Kodim 0510 Tegaskan Komitmen Swasembada Pangan
Dituding Intervensi Penyegelan Taman Bermain, Begini Kata DRPD
Minim Literasi, PDAM TB Didesak Buka Keran Informasi Keberadaan PT AKT
Program Gampang Sekolah  Sachrudin disebut warga Program PHP

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 09:03 WIB

Polsek Pakuhaji Amankan Penjual Miras di Hiburan Malam, Modus Sembunyikan Botol di Jok Motor

Minggu, 27 April 2025 - 17:00 WIB

Oknum Satpol PP Tangsel Ancam Wartawan, Ketua Forwat Bakal Polisikan dan Gelar Aksi

Minggu, 27 April 2025 - 14:49 WIB

Lanud Husein Sastranegara Tunjukkan Komitmen dan Bentuk Karakter Gen Z Melalui Latihan PBB

Minggu, 27 April 2025 - 03:32 WIB

Marak Peredaran Miras Berkedok Hiburan Malam di Pakuhaji Merebak, APH Dinilai Tutup Mata

Kamis, 24 April 2025 - 03:04 WIB

Kawal Tanam Padi Serentak: Kodim 0510 Tegaskan Komitmen Swasembada Pangan

Berita Terbaru

Breaking News

Satu Juta Rumah Untuk Nelayan, HSNI Bersatu Dukung Program Nasional

Rabu, 30 Apr 2025 - 19:13 WIB

Nasional

MKTR Menyetujui Pembagian Dividen Sebesar Rp18 Miliar

Rabu, 30 Apr 2025 - 15:48 WIB