Gus Halim : Jati Diri Pendamping Desa Perlu di Perkuat

- Jurnalis

Senin, 21 Agustus 2023 - 12:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEMARANG – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menyatakan jati diri pendamping desa perlu diperkuat. Sehingga mendukung integritas, kapabilitas, elektabilitas dan kapasitas dalam mengurus dana desa.

“Pendamping desa juga perlu diperkuat jati diri yang sebenarnya, karena mencipatkan pendamping yang memiliki intergritas bukanlah hal yang mudah,” ujar menteri yang akrab disapa Gus Halim saat memberi pengarahan dalam Refreshment Training Penguatan Pegiat Desa program P3PD angkatan 2 Provinsi Jawa Tengah dan DIY di Semarang , Minggu (20/8/2023)

Gus Halim menilai saat ini yang paling dibutuhkan dalam diri pendamping desa adalah integritas, kapabilitas, elektabilitas dan kapasitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendamping desa yang ideal harus berintegritas, berkepribadian bagus, serta kapabilitas bagus yaitu menguasai dana desa hingga musyawarah desa. Jika telah mengoperasikan pekerjaannya dengan baik, maka pendamping desa populer hingga memiliki elektabilitas.

Gus Halim mengungkapkan bahwa sebenarnya tugas pendampingan seperti kebutuhan serta pengisian laporan harian tidaklah sulit. Termasuk soal mengurus dana desa yang membutuhkan keterampilan dan itu hal yang mudah.

“Yang ngomong daily report susah itu, ya itu karena males saja,” tegasnya.

Baca Juga :  Wujudkan Kamseltibcarlantas, Anggota Polsek Ciampea Polres Bogor Laksanakan Pengaturan Lalu Lintas Pagi Hari

Menurut Gus Halim, yang sulit adalah jati diri pendamping desa, yaitu mengenai pemahaman diri sendiri.

“Sehingga perlu diperkuat jati dirinya. Ini akan membuat pendamping desa memahami diri dan bisa menempatkan diri, serta ujungnya pendamping desa memang dibutuhkan,” ungkapnya.

Gus Halim menambahkan, saat ini sedang memikirkan instrumen untuk menjawab pertanyaan dasar yaitu apakah pendamping desa masih dibutuhkan jika sudah masuk kategori mandiri.

Sebab, desa semakin mandiri maka masalahnya juga semakin kompleks karena yang digarap bukan hanya mengenai jalan desa, irigasi tersier, atau PAUD.

Desa mandiri yang digarap mengenai persoalan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) Desa. Oleh karena itu, desa mandiri akan semakin membutuhkan keberadaan pendamping desa.

Gus Halim menegaskan bahwa pendamping desa tetap menjadi aset penting bagi desa, bahkan ketika telah mencapai status desa mandiri.

Semakin besar alokasi dana desa dan semakin tinggi Indeks Desa Membangun, maka peran pendamping desa dalam mengelola program-program yang berdampak langsung pada masyarakat sangat menentukan.

Oleh karena itu, pendamping desa harus fokus pada dua kunci penggunaan dana desa, yaitu pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga :  Indahnya Berbagi Di Bulan Ramadhan, MIO'I Jakarta Barat Bersama Yayasan SABET 99 Bagi Takjil Di Cengkareng

Gus Halim menjelaskan, pada Maret atau April 2024 mendatang Kemendes PDTT akan melakukan survei persepsi masyarakat terkait pemahaman dan manfaat kebijakan dana desa.

Persepsi positif yang muncul dari hasil survei akan menjadi bukti keberhasilan dan efektivitas pendamping desa yang selalu diperlukan oleh desa. Persepsi positif ini akan meningkatkan citra dan nilai tenaga pendamping desa dalam pemerintahan selanjutnya.

“Persepsi positif ini akan diglorifikasi sebagai kerja-kerja yang dilakukan pendamping desa,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPSDM Kemendes PDTT Luthfiyah Nurlaela menjelaskan, pelatihan pendamping desa ini bertujuan untuk menyediakan tenaga pengajar pada program P3PD tahun 2023. Kegiatan refreshment training ini diikuti 1.752 peserta.

“Target jumlah peserta penggiat desa 103.819 orang yang tersebar di 73 kabupaten pada lima provinsi yang menjadi lokus P3PD,” kata Luthfiyah.

Gus Halim menghadiri acara ini didampingi Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat Desa Yusra, Staf Khusus Nasrun Annahar, Tenaga Ahli Multazamudz Dzikri, Koordinator Nasional Pendamping Hasan Rofiqi, Koordinator Provinsi Jateng Ahmad Hadi Imron, dan Koordinator Provinsi DIY Murtodo.

Berita Terkait

Polusi Bau di PT.Woo IL, Diduga Banyak Oknum Terima Upeti
Polres Priok Ungkap Kasus Penipuan dan Penggelapan Kendaraan Bermotor, Lanjut Dikembalikan Kepada Pemilik
Rayakan RGE FOUNDER’S DAY 2025 APICAL Tanam 500 Bibit Mangrove di Hutan Kota Rorotan Sebagai Komitmen Terhadap Lingkungan
Dukung Kemajuan Bangsa, Babinsa Hadiri Pemberian Sertifikat Duta Pelajar Anti Narkoba
Santunan Anak Yatim, Langkah Mulia FBR Ranjau Barat G.0361
SPKT Polres Priok, Terima Pengaduan Anak-Anak Tersasar, Pamapta dan Unit PPA Langsung Respon Cepat Membantu
Street Class Project Vol. 1: Belajar Budaya Pesisir di Pinggiran Jakarta Utara
Gedung Pusat Kajian Islam Asia Tenggara Resmi Dibangun di Jakarta

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Polusi Bau di PT.Woo IL, Diduga Banyak Oknum Terima Upeti

Senin, 27 Oktober 2025 - 19:18 WIB

Polres Priok Ungkap Kasus Penipuan dan Penggelapan Kendaraan Bermotor, Lanjut Dikembalikan Kepada Pemilik

Senin, 27 Oktober 2025 - 19:18 WIB

Rayakan RGE FOUNDER’S DAY 2025 APICAL Tanam 500 Bibit Mangrove di Hutan Kota Rorotan Sebagai Komitmen Terhadap Lingkungan

Senin, 27 Oktober 2025 - 15:06 WIB

Dukung Kemajuan Bangsa, Babinsa Hadiri Pemberian Sertifikat Duta Pelajar Anti Narkoba

Senin, 27 Oktober 2025 - 11:32 WIB

SPKT Polres Priok, Terima Pengaduan Anak-Anak Tersasar, Pamapta dan Unit PPA Langsung Respon Cepat Membantu

Berita Terbaru

Ridwan yang mengaku Manager HRD di PT. Woo IL pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak mulai dari RT, RW, Desa bahkan pihak terkait.

Berita Aktual

Polusi Bau di PT.Woo IL, Diduga Banyak Oknum Terima Upeti

Senin, 27 Okt 2025 - 22:13 WIB