14 Santri Putri Nurul Hidayah Diwisuda, Ketua MPR RI: Ponpes Harus Terlibat Wujudkan Indonesia Emas

- Jurnalis

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TERPANTAU: Ponpes Nurul Hidayah luluskan 14 santri putri, Ustadz mengatakan bahwa kalian akan diuji di tengah masyarakat!. (Foto: Istimewa).

TERPANTAU: Ponpes Nurul Hidayah luluskan 14 santri putri, Ustadz mengatakan bahwa kalian akan diuji di tengah masyarakat!. (Foto: Istimewa).

TANGERANG, suararealitas.co — Sebanyak 14 santri putri Pondok Pesantren Nurul Hidayah, yang beralamat di Jl. Adi Sucipto RT 002 RW 009, Kelurahan Blendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten, resmi diwisuda dalam acara Haflah Akhirussanah yang berlangsung penuh haru dan makna, pada Ahad, 22 Juni 2025 pagi.

Acara tersebut tak hanya dihadiri oleh para wali santri, tapi juga tokoh penting masyarakat, seperti Ketua MUI Kecamatan Benda serta Lurah Blendung, yang turut memberikan dukungan dan apresiasi atas capaian para santri.

Dalam sambutannya, Ustadz Ahmad Nurul Fahmi Yusuf, S.Th.I selaku pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Putri Nurul Hidayah, menyampaikan pesan moral yang menggugah hati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Uztadz Ahmad mengingatkan bahwa aflah bukan akhir dari perjuangan, tetapi pintu masuk menuju kehidupan atau pendidikan selanjutnya.

“Jangan pulang hanya bawa ijazah. Pulanglah dengan membawa adab dan cahaya. Ilmu kalian bukan untuk dibanggakan, tapi untuk diamalkan dan meneduhkan lingkungan sekitar,” tegas sang ustadz di hadapan para hadirin dan santri.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga akhlak di tengah masyarakat yang kompleks.

Menurutnya, santri yang hanya pandai berdalil tanpa akhlak adalah kegagalan pendidikan.

Baca Juga :  Guna Tunjang 2 Prodi, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Salurkan Bantuan Kompor Gas ke SMK Sanjiwani

“Kalian akan diuji. Bukan di seberapa banyak kitab yang kalian baca, tapi seberapa besar manfaat yang kalian tebarkan. Santri sejati adalah yang hadir membawa kesejukan, bukan kebisingan,” ujarnya lagi.

Menurutnya lagi, penilaian terhadap diri sendiri bukan dilihat dari kondisi saat ini, melainkan saat sudah berada dan berperan aktif di tengah masyarakat.

“Kalian para santri jangan melihat kondisi saat ini, tapi nanti ketika sudah terjun ditengah masyarakat ilmu kalian sangat bermanfaat,” imbuhnya.

Bahkan, ustadz juga mengingatkan para santri yang terpenting bukan sekadar menjelaskan kembali ilmu, melainkan memahami dasar dan tafsirnya sebagaimana dipelajari dari para guru dan kitab.

Pantauan dilokasi, acara haflah diisi dengan penampilan para santri yang membacakan hafalan nahwu shorof hasil pembelajaran mereka selama di pondok pesantren.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan makan siang bersama yang telah disiapkan oleh panitia secara gratis.

Haflah kali ini tak hanya menjadi ajang perayaan kelulusan, tapi juga refleksi tentang pentingnya peran santri sebagai agen perubahan moral di tengah masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan kepada para santri di Indonesia supaya tidak henti-henti untuk terus belajar agar bisa menjadi pemimpin bangsa di masa depan. 

Baca Juga :  Dituding Hina Profesi Jurnalis, Oknum Ketua RT diduga 'Centeng' BTS Terancam Dipidanakan

“Santri-santri di Indonesia, teruslah belajar. Jangan pernah berhenti belajar mendalami ilmu dari apa yang diajarkan para guru, para ustadz. Ilmu yang didapat menjadi bekal penting bagi kalian untuk bisa menjadi pemimpin tanggung di masa depan,” ujar Muzani dalam keterangannya saat melakukan safari Ramadan dengan mengunjungi beberapa pondok pesantren di Jawa Tengah, Senin (10/3/2025) lalu. 

Muzani berharap para santri mampu mengemban ilmu dengan baik dari para kyai dan ustaz.

Sebab ilmu yang bermanfaat itu akan membantu untuk mencapai target Indonesia Emas 2045.

Karena, menurutnya, mewujudkan Indonesia Emas tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga peran penting para ponpres di pelosok Indonesia. 

“Hari ini semua orang bicara Indonesia Emas 2045. Presiden Prabowo sedang mempersiapkan Indonesia Emas 2045 dengan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Tapi Indonesia Emas bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua komponen masyarakat harus terlibat, termasuk para pimpinan pondok pesantren di pelosok Tanah Air,” jelas Muzani. 

Berita Terkait

Lewat Buku Mimpi Lala, Bunda PAUD Ajak Anak Gemar Konsumsi Buah
Siswa SD Pemenang Lomba Mewarnai Diajak Pertamina Enduro Nonton MotoGP Mandalika
Perbedaan Kronologi Jadi Sorotan dalam Kasus Guru SMPN 23
Dimulainya KKN Kelompok 04 IUQI Bogor di Desa Cibitung Wetan, Pamijahan: Berkontribusi untuk Kemajuan
Meriahkan Hari Anak Nasional, Ancol Gelar Lomba Mewarnai Bertajuk Ruang Keajaiban
Sederet Kemeriahan Ruang Seni Siswa di Taman Gorontalo
Menuju Indonesia Emas 2045, Sudin Pendidikan Jakarta Barat Rayakan Hari Anak Nasional dengan Segudang Prestasi
MPLS 2025, Peserta Didik Baru di Jakbar Diminta Tanamkan Kedisiplinan

Berita Terkait

Selasa, 26 Agustus 2025 - 20:07 WIB

Lewat Buku Mimpi Lala, Bunda PAUD Ajak Anak Gemar Konsumsi Buah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 06:54 WIB

Siswa SD Pemenang Lomba Mewarnai Diajak Pertamina Enduro Nonton MotoGP Mandalika

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Perbedaan Kronologi Jadi Sorotan dalam Kasus Guru SMPN 23

Rabu, 6 Agustus 2025 - 13:51 WIB

Dimulainya KKN Kelompok 04 IUQI Bogor di Desa Cibitung Wetan, Pamijahan: Berkontribusi untuk Kemajuan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 14:56 WIB

Meriahkan Hari Anak Nasional, Ancol Gelar Lomba Mewarnai Bertajuk Ruang Keajaiban

Berita Terbaru

Breaking News

Himbauan Kamtibmas, Polisi Gandeng PPSU Galur Jaga Jakarta Aman

Kamis, 4 Sep 2025 - 16:41 WIB